I'm Asep Rudi Casmana: Membuat essay beasiswa LPDP Luar Negeri

WILUJEUNG SUMPING DINA SERATAN KANG ASEP


Minggu, 24 April 2016

Membuat essay beasiswa LPDP Luar Negeri

Oleh Asep Rudi Casmana
Episode 8
Jalan terjal menuju beasiswa LPDP

Masih setia kan untuk membaca tulisan Kang Asep? Well, setelah diskusi mengenai kehidupan di Pare dan bagaimana mendapatkan Band score tinggi dalam IELTS test, sekarang Kang Asep mau berbagi tips bagaimana cara menulis essay. Namun perlu diingat bahwa apa yang saya tulis adalah subyektif, tidak sepenuhnya benar. Ini hanya berdasarkan pengalaman dan referensi essay yang saya baca, kemudian diaplikasikan dan saya terapkan untuk dapat lolos LPDP. Sekali lagi, jangan menjadikan tulisan ini sebagai acuan utama dalam menulis essay.



Sebelum mendaftarkan beasiswa, esai merupakan sebuah komponen utama yang akan dinilai oleh tim pewawancara. Sejauh ini, saya sudah pernah mendaftarkan dua beasiswa yaitu Australian Awards Scholarship (AAS) dan Beasiswa LPDP. Aplikasi AAS saya bahkan tidak lolos seleksi administrasi, namun pada beasiswa LPDP saya dinyatakan lolos hingga menjadi awardee. Berdasarkan kedua pengalaman tersbut, saya mencoba mengevaluasi esai yang sudah saya tulis, dan hansilnya ada banyak perbedaan.

Sebelum menulis esai untuk aplikasi LPDP, saya sudah membaca banyak referensi dari internet serta saran dari teman-teman yang telah mendapatkan beasiswa. Berdasarkan hasil penelitian kecil-kecilan tersebut, ada sebuah persamaan dalam menulis esai, yaitu KONTRIBUSI dan FEEDBACK untuk Indonesia. Dalam sebuah artikel di Kompas, dituliskan bahwa kesalahan umum yang terjadi pada menulis esai yaitu mereka bercerita dan manfaatnya untuk dirinya sendiri. Padahal, pemberi beasiswa menginginkan bahwa apa yang dituliskan itu supaya bermanfaat untuk bangsa dan negara.

Sebagai sebuah contoh, pada esai pertama yang saya tuliskan untuk mendapatkan beasiswa AAS, saya menjawab motivasi utama untuk melanjutkan studi ilmu pendidikan adalah “karena jurusan ini lebih relevan dengan mata kuliah S1 saya”. Jika masih mempersiapkan jawaban itu? Maka bersiap-siaplah dengan ribuan pelamar yang lain. Makna dari yang pernah saya tulis pada esai itu hanya memperkaya diri sendiri, bukan berkontribusi untuk orang lain. Tulislah jawaban-jawaban yang unik yang memang itu dapat bermanfaat bagi Indonesia.

Ada tiga esai yang perlu ditulis ketika mendaftar beasiswa LPDP. Yang pertama adalah kesuksesan terbesar dalam hidupku. Pada bagian ini, silahkan deskripsikan perjuangan-perjuangan teman-teman semuanya ketika memperoleh sebuah prestasi, atau apapun itu. Misalnya, ketika semester empat pernah menjabat sebagai seorang ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan atau ketua BEM Fakultas, nah silahkan dijelaskan dari mulai pendaftaran hingga benar-benar terpilihnya menjadi ketua organisasi. Boleh juga dideskripsikan hal terpahit ketika ditengah-tengah perjuangan untuk mencapainya, karena hal itu akan membuat pewawancara tertarik untuk dibahas. Jika kita memiliki pengalaman-pengalaman unik seperti itu, pewawancara akan penasaran dan akhirnya pada saat wawancara kita akan mudah menjawabnya. Dalam menulis esay ini, boleh menyebutkan beberapa pencapaian, namun jangan lupa maksimal hanya 700 kata. Manfaatkan jumlah kata tersebut dengan maksimal sehingga pewawancara memahaminya. Jangan lupa diakhir paragrap dituliskan sebuah kata yang dapat meberikan kontribusi untuk Indonesia, misalnya setelah saya menjadi ketua BEM Fakultas, saya dapat memberikan dampak positif dan perubahan untuk kemajuan organisasi serta dapat menginspirasi mahasiswa serta adik-adik kelas yang lainnya. Intinya, ayo ditulis dengan bahasa yang diplomatis bahwa atas pencapaian itu, kita dapat memberikan efek yang besar untuk lingkungan sekitar.

Esai berikutnya adalah kontribusi untuk Indonesia yang sudah, sedang dan akan dilakukan. Ini sudah jelas ya, bahwa kita perlu membuat sesuatu yang konkrit yang sudah pernah kita lakukan. Bekerja di sebuah perusahaan atau institusi juga merupakan sebuah kontribusi. Misalnya, saya menulis kontribusi yang dulu adalah pernah mengajar sebagai guru PKn di SMA Labschool Cibubur. Disana saya mencoba untuk menyampaikan materi-materi pembelajaran untuk para siswa hingga dia pandai. Berikutnya kontribusi saat ini yang sedang dikerjakan. Pada bagian ini, teman-teman silahkan mendeskripsikan aktivitas saat ini. Misalnya jika sedang bekerja di Bank, maka disampaikan bahwa saya berkontribusi untuk melayani para nasabah yang ingin melakukan transaksi keuangan, atau yang lainnya. Itu juga merupakan sebuah kontribusi untuk masyarakat Indonesia. Berikutnya adalah kontribusi yang akan dilakukan, nah kalau ini silahkan ditulis apa yang akan dilakukan pada saat kuliah dan pasca kuliah. Ini yang menjadi point utama dalam menulis essay. Jangan asal-asalan ketika menulis bagian kontribusi yang akan dilakukan, karena biasanya pewawancara menanyakan secara detail. Jika memang teman teman ingin menulis bahwa kedepan ingin menjadi dosen, maka tuliskan akan mengajar menjadi dosen di universitas mana? Atau mau bekerja di lembaga apa? Harus detail, ya memang harus detail. Kalau tidak begitu, nasibnya akan sama seperti aplikasi AAS saya, yaitu gagal dalam proses administrasi.

Terakhir adalah esay mengenai rencana studi. Ini merupakan esay yang sangat penting, hati-hati dalam menulis esai rencana studi. Tuliskan deskripsi secara lengkap dan jelas. Berdasarkan panduan penulisan beasiswa LPDP, ada beberapa hal yang perlu ditulis dalam rencana studi ini. Diantaranya adalah alasan mengapa studi di universitas dan negara tersebut, mata kuliah serta jumlah SKS yang akan diambil, rencana judul penelitian dan aktivitas yang akan dilakukan selama perkuliahan. Judul penelitian sangatlah penting, karena itu yang kemarin dibedah oleh pewawancara, mereka ingin mengetahui keseriusan kita dalam belajar. Bagi teman-teman yang belum memiliki judul penelitian, silahkan dipikirkan terlebih dahulu sebelum menulis esai. Kemudian pada saat menulis mata kuliah dan jumlah SKS, disarankan untuk benar-benar hafal karena pada saat wawancara hal ini justru sangat esensial.

Terimakasih.

10 komentar:

  1. Kereen sepp...
    Nnti klo uda dsana, blog nya berbahasa inggris yaa.. 😀
    keep struggling Aseepp 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you Suad... sukses juga untuk seleksi LPDP nya ya

      Hapus
  2. Hallo kang Asep Rudi ^^. Selama ini aku hanya bisa membayangkan scholarship LPDP itu bagaimana. Nah.. dgn essay tersebut jd agak ngeh ^^ essay tu kayak gini lo gt...

    salam kenal kang :) ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Juga Mba Ema,
      terimakasih banyak sudah mengunjung blog saya.
      Salam kenal juga ya,
      sukses untuk proses aplikasi LPDP nya.

      Saya tunggu untuk menjadi keluarga besar LPDP.

      Hapus
  3. Sangat bermanfaat kang asep,,.
    Atur nuwun kang... :)

    BalasHapus
  4. Kang mau nanya. Utk essay lpdp luar negeri pakai bhsa Inggris atau Indonesia ya kang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau waktu saya kemarin periode januari 2016 itu pakai bahasa indonesia. Teman saya yang seleksi periode ini juga pakai bahasa indonesia. Tapi untuk lebih meyakinkan, coba di telp aja costumer service nya bang. Semoga dapat membantu.
      Sukses ya

      Hapus
  5. Assalamualaikum. Kang asep punteun saya sudah mengirim identitas saya lewat email untuk meminta contoh essaynya. Tapi belum ada balesan. Hehe. Nuhun.. Punteun kalau akang sedang sibuk.

    BalasHapus
  6. Halo kang asep atau siapa pun juga boleh bantu jawab, kalo lpdp untuk universitas luar negeri itu essay nya pake bahasa inggris atau bahasa indonesia juga ya? trimakasih untuk bantuannya

    BalasHapus
  7. Kalo mau apply essay buat ikut festival kebudayaan di luar negri gt basicnya sama ga dlm pembuatan essaynya ?

    BalasHapus